"The Wind of Change"

Selasa, 19 Februari 2008

Atom, Napalm, & Konferensi Kluster

Bom, terdiri dari 3 huruf B-O-M, entah kenapa kata Bom membuat aku merinding ketakutan....Dalam sejarah dunia, bom telah menewaskan ratusan ribu manusia hanya dalam hitungan detik saja. Dan juga mengakibatkan berjuta manusia terluka oleh karenanya. Serta mengakibatkan kerugian materiil yang hancur dan rusak karena ledakannya. Terdapat tiga catatan sejarah penting dunia akibat kerusakan yang disebabkan oleh Bom, yaitu peristiwa Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Bom Napalm di Vietnam, dan juga Bom Kluster yang digunakan militer Israel dalam perang Lebanon.

Pertama, Bom Atom. Masih ingatkah anda akan peristiwa Hirosima dan Nagasaki, kedua kota tersebut hancur rata dengan tanah hanya dalam hitungan beberapa detik saja. Bom atom yang dijatuhkan di Hirosima menewaskan lebih dari 200 ribu jiwa manusia tewas, dan bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki menewaskan lebih dari 70 ribu jiwa manusia melayang. Bom atom-lah (Little Boy terbuat dari uranium-235 menghancurkan Kota Hirosima, Fat Man terbuat dari plutonium-239 menghancurkan Kota Nagasaki) adalah segala penyebabnya yang menewaskan dan menghancurkan kedua kota tersebut. Bom dengan kekuatan ledak setara dengan 100 ribu ton TNT (bahan peledak konvensional). Jika meledak suhu di area ledakan bisa mencapai 3.000 sampai 4.000 derajat celcius, sebagai perbandingan, titik lebur besi saja hanya 1.500 derajat celcius, bisa dibayangkan begitu dahsyatnya bom atom. Ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki tidak saja menciptakan kerusakan materiil dan menewaskan ribuan umat manusia seketika tetapi juga mengakibatkan efek radiasi yang mematikan. Sejumlah orang meninggal beberapa bulan setelah kejadian bom tersebut meledak, sementara yang lainnya menyusul setelah beberapa tahun kemudian. Sebagian lagi mengalami kerusakan gen (mutasi gen) sebagai akibat dari efek radiasi bom atom.

Kedua, Bom Napalm. Bom Napalm digunakan oleh tentara Amerika yang frustasi akibat dari perlawanan geriliya tentara vietcong di Vietnam. Bom Napalm merupakan bom yang biaya pembuatannya tidak mahal. Tetapi memiliki daya hancur yang kejam. Bom napalm bekerja dengan cara membakar objeknya, korban akan mengalami luka bakar yang mematikan, serta dapat mengakibatkan kerusakan yang dahsyat pada kulit dan pada jaringan otot. Pada perang Vietnam banyak tentara Amerika yang frustasi, akibatnya tentara Amerika membabi buta. Bom Napalm dijatuhkan oleh militer Amerika di sembarang tempat, tidak hanya membunuh pasukan vietcong saja tetapi juga membunuh warga sipil yang tidak berdosa seperti para ibu-ibu, wanita, para lansia dan anak-anak, serta kerusakan hutan akibat terbakar sebagai dampak dari Bom Napalm. Tercatat puluhan ribu warga sipil tewas akibat dari bom Napalm yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat dalam perang Vietnam.

Ketiga, Bom Kluster. Bom Kluster adalah jenis bom yang sangat mematikan karena berisi kumpulan bom yang lebih kecil yang dapat menyebar ke wilayah yang luas. Bom pecahan yang menyebar dan tidak meledak masih memiliki potensi untuk meledak setelah sepuluh tahun kemudian. Pada tahun 2006 saat terjadi perang di Lebanon, tentara negara zionis Israel mengunakan Bom Kluster untuk membombardir Lebanon dalam perang melawan Hizbulloh. Israel dilaporkan menjatuhkan kurang lebih 1,2 juta bom kluster ke Lebanon. Bom kluster ini tidak hanya menewaskan dan menghancurkan pada saat bom tersebut meledak, tetapi dapat mengancam keselamatan jiwa manusia sampai sepuluh tahun kedepan bahkan lebih. Bahayanya ancaman dari bom kluster adalah pecahan berupa bom-bom berukuran kecil, sehingga kadang sulit untuk dideteksi dan bisa meledak kapan saja, membunuh anak-anak atau petani yang sedang bekerja di kebunnya sampai bertahun-tahun kedepan. Sebagai catatan sisa-sisa bom kluster yang belum meledak , tersebar di jalan-jalan, di rumah-rumah, di perkebunan, dan dimana-mana. Serta mengancam ribuan jiwa rakyat Lebanon. Sejak perang berakhir lewat resolusi PBB pertengahan Agustus tahun 2006 sudah tercatat 14 rakyat Lebanon yang tewas dan 90 orang luka-luka akibat ledakan sisa-sisa bom kluster tersebut. Perangnya sudah selesai tetapi ancaman masih membayangi keselamatan jiwa manusia itulah dampak bahayanya akibat dari bom kluster, sangat menakutkan yah....

Badan PBB yang mengurusi pembersihan ranjau MACC (Mine Action Coordination Center) yang bertugas di Lebanon menyatakan bahwa butuh waktu lebih dari satu tahun untuk membersihkan hampir 1 juta sisa bom kluster yang dijatuhkan militer Israel ke wilayah Lebanon...ck..ck..ck.. bom kluster sebetulnya tidak hanya digunakan dalam perang di Lebanon saja, tetapi juga digunakan di dalam perang di daerah lainnya seperti di Afganistan, Irak, dan di daerah lainnya.

Bom atom, bom napalm dan bom kluster... Ketiga bom tersebut sama-sama bahayanya, tidak ada yang lebih menakutkan diantara ketiganya. Kenapa manusia menciptakan sesuatu yang tidak bermanfaat?? Menghabiskan dana berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar untuk menciptakan sebuah bom yang dampaknya cenderung mengakibatkan penderitaan dan kerusakaan umat manusia di bumi ini. Bahkan tiap-tiap negara berlomba-lomba untuk menciptakannya dan bersaing untuk membuat bom yang paling hebat...
Kita boleh sedikit berlega karena ada kabar baik yang kami dengar dari berita, bahwa di Wellington Selandia Baru, diadakan konfrensi yang membahas bom kluster. Yang diadakan selama lima hari pada tanggal 18 sampai 22 Februari 2008. Lebih dari 100 negara akan membuat keputusan bersama mendukung kesepakatan yang melarang penggunaan senjata kontroversial tersebut.

Konfrensi yang rencananya akan berlangsung selama lima hari itu dilaksanakan atas inisiatif Norwegia pada bulan Februari tahun 2007 yang lalu. Sebanyak 83 negara telah menyerukan dukungan, namun negara besar seperti China, Rusia dan Amerika Serikat yang merupakan negara pembuat senjata perang tersebut menentang upaya larangan penggunaan bom kluster.
Sedikit harapan dari kami sebagai warga sipil adalah semoga konferensi bom kluster di Selandia Baru tersebut mengedepankan perlindungan bagi warga sipil, itu yang paling utama, bukan hanya sebagai upaya untuk memuluskan rumusan kesepakatan kebijakan yang hanya mementingkan negara-negara yang memproduksi bom kluster saja.

Sebetulnya inisiatif dari negara Norwegia dan negara-negara yang mendukung penghentian penggunaan bom kluster tersebut patut kita beri apresiasi, tidak hanya bom kluster saja, tetapi larangan untuk penggunaan bom atom, larangan bom napalm dan senjata-senjata pemusnah massal lainnya. Tidak untuk digunakan dalam perang dan sebisa mungkin tidak untuk diproduksi lagi serta dimusnahkan...dan yang lebih penting adalah kita tidak hanya butuh konferensi- konferensi seperti itu saja tetapi butuh kesadaran bagi negara-negara besar seperti AS, Rusia, China, Inggris, Jerman dan negara-negara lainnya bahwa keselamatan umat manusia, dan perdamaian dunia adalah yang paling utama...

Tidak ada komentar: